Jumat, 20 Desember 2013

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI ANALISIS GEOSPASIAL


TUGAS MATA KULIAH
TEKNOLOGI INFORMASI
ANALISIS GEOSPASIAL












Disusun Oleh :
Catleya Kusuma Wardhani
26010212130059




PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013






 

STRUKTUR SEDIMEN DAN SEBARAN KERANG PISAU (Solen lamarckii)
DI PANTAI KEJAWANAN CIREBON JAWA BARAT

Review Jurnal


ABSTRAK
Analisis geospasial merupakan suatu metode untuk membantu memudahkan penelitian. Analisis SIG dapat membantu dalam penentu suatu lokasi budidaya dan memonitoring kehidupan pada suatu wilayah tertentu yang diamati. Metode geostatistik merupakan salah satu contoh dari analisis geospasial. Metode geostatistik dapat membantu menganalisis kesuburan tanah pada suatu perairan contohnya tambak, meninjau pesebaran dari suatu jenis biota budidaya contohnya kerang pisau (Solen lamarckii) dan dapat membantu mengetahui jenis sedimen dasar suatu perairan.

TUJUAN
Tujuan dari review jurnal ini adalah untuk mengetahui peranan teknologi informasi dalam mengetahui jenis sedimen di Pantai Kejawanan dan mengetahui sebaran kerang pisau di Pantai Kejawanan.

PENDAHULUAN
Sedimen dasar perairan mempunyai peranan penting bagi kehidupan Gastropoda dan Bivalvia. Jenis sedimen berpengaruh terhadap kandungan bahan organik. Kerang pisau (Solen lamarckii) merupakan salah satu jenis moluska dari kelas Bivalvia yang nilai ekonomisnya tinggi (Nurjanah et al., 2008) dalam Subiyanto (2013). Biota ini bersembunyi atau menggali secara vertikal pada sedimen dan akan sedikit keluar pada saat surut. Pantai Kejawanan memiliki topografi pantai yang landai dengan perairan tenang dan gelombang yang tidak terlalu besar. Arah angin dominan sepanjang tahun yang mempengaruhi pembentukan gelombang laut yang menuju ke arah pantai Teluk Cirebon.
MATERI DAN METODE PENELITIAN
a. Materi
            Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sedimen dan sampel kerang pisau yang berasal dari Pantai Kejawanan serta data citra Satelit Landsat ETM.
            Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Global Positioning System) yang digunakan untuk menentukan lokasi titik sampling dan alat-alat lain seperti cangkul, ember, plastik, kuadran transek, refraktometer, termometer air raksa, pipet tetes, alat tulis, tali rafia, jangka sorong, timbangan elektrik, mikroskop, slide glass, buku identifikasi Bivalve menurut Poutiers (1998) dan kamera digital.
b. Metode
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Berikut adalah tahap-tahap penelitian terdiri dari :
Penentuan Lokasi Sampling
            Pengambilan sampel dilakukan di sekitar Pantai Kejawanan pada 2 stasiun yang berbeda  untuk selanjutnya dilakukan pengambilan sampel kerang dan sampel sedimen.
Pengambilan Sampel Lapangan
            Metode pengambilan sampel dilakukan dengan mencatatan titik koordinat dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System), dilanjutkan dengan pengukuran parameter fisika perairan (suhu air, salinitas dan pH). Sampel kerang diambil dengan menggunakan alat yaitu cangkul, dengan kedalaman tanah pencangkulan antara 25-30 cm, selanjutnya dibersihkan dan dimasukan kedalam plastik sampel yang berisi formalin 4%. Sampel sedimen diambil dengan cara mengkomposit 5 subplot dari masing-masing plot penelitian. Selanjutnya dianalisis di laboratorium.
Identifikasi Biota
            Identifikasi biota dilakukan dengan mengamati bentuk, warna cangkang serta pola pertumbuhannnya. Selain identifikasi, pada sampel kerang pisau yang didapatkan dilakukan pula pengukuran panjang dan berat terhadap kerang pisau.
Analisis Struktur Sedimen
            Pengolahan data jenis sedimen menggunakan metode grain size analysis. Kandungan bahan organik pengujian kandungan bahan organik dilakukan dengan menggunakan metode gravimetri.
Pengolahan Data Citra Satelit Landsat ETM
            Pengolahan data citra satelit menggunakan metode geostatistik kriging. Data yang digunakan dalam pengolahan ini antara lain : data koordinat Pantai Kejawanan, data kepadatan kerang pisau, data jenis sedimen dan data kandungan bahan organik.
Analisis Data
            Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji korelasi dan uji regresi. Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parameter-parameter yang diteliti antara lain korelasi antara panjang dengan berat kerang serta kepadatan dengan parameter lingkungan yang mempengaruhi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
            Pantai Kejawanan terletak di Kelurahan Lemahwungkuk Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat. Pantai ini terletak pada 06°44’14” LS dan 108°34’54” BT. Pantai Kejawanan memiliki topografi pantai yang landai dengan perairan tenang dan gelombang yang tidak terlalu besar. Arah angin dominan sepanjang tahun yang mempengaruhi pembentukan gelombang laut yang menuju ke arah pantai Teluk Cirebon.
Identifikasi Biota
            Hasil identifikasi biota menunjukan kerang pisau yang ditemukan di Pantai Kejawanan termasuk dalam species Solen lamarckii.
Klasifikasi Solen lamarckii :
Kingdom  : Animalia
Filum        : Mollusca
Kelas       : Bivalvia
Ordo        : Veneroida
Famili       : Solenidae
Genus       : Solen 
Species     : Solen lamarckii
Gambar 1. Solen lamarckii
            Jenis Solen lamarckii memiliki warna cangkang coklat dengan pita konsentris pada luar cangkang berwarna keunguan (Poutiers, 1998) dalam (Subiyanto, 2013).
Parameter Lingkungan
         Hasil pengukuran parameter lingkungan berupa parameter fisika perairan dan kandungan bahan organik di kedua stasiun menunjukan Pantai Kejawanan masih dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kerang pisau secara optimal. Kisaran nilai parameter fisika pada pengambilan sampel di stasiun 1 suhu berkisar antara 31-34°C, salinitas berkisar antara 24-31 ‰ dan pH memiliki nilai 8. Pada stasiun 2 nilai suhu berkisar antara 30-32°C, salinitas antara 24-28 ‰ dan nilai pH 8. Nilai tersebut merupakan kisaran nilai parameter fisika yang mendukung kehidupan kerang. Menurut Braley (1992) dalam Subiyanto (2013) kehidupan optimal kerang pada suhu 25-32°C dan pH 7,9-8,2.
Jenis Sedimen
            Jenis sedimen yang ada di Pantai Kejawanan tergolong kategori pasir berlumpur dengan didominasi oleh pasir. Sedimen pasir yang terdapat pada suatu wilayah pantai diakibatkan oleh gelombang yang membawa partikel-partikel pasir, pecahan batuan dan karang ke pantai tersebut, hal ini memungkinkan Pantai Kejawanan memilki sedimen pasir akibat gelombang Laut Jawa yang membawa partikel-partikel sedimen pasir.
Sebaran Kerang Pisau
            Sebaran kerang pisau di Pantai Kejawanan bersifat mengelompok pada jenis sedimen tertentu. Kerang ini banyak ditemukan pada jenis sedimen pasir berlumpur. Jenis sedimen pasir berlumpur merupakan habitat kerang pisau.
Pengaruh Jenis Sedimen Terhadap Sebaran Kerang Pisau
            Kerang pisau ditemukan pada jenis sedimen pasir berlumpur, semakin tinggi kandungan pasir pada sedimen maka semakin tinggi kepadatannya. Kerang ini menyukai habitat sedimen pasir berlumpur disebabkan morfologi kerang yang memanjang dan memiliki pola hidup dengan cara menggali ke dalam sedimen. Sedimen pasir sangat memungkinkan untuk ditinggali, karena pada sedimen ini memiliki pore water lebih besar, sehingga tekanan yang dihasilkan juga lebih besar. Adanya campuran lumpur cenderung mengakumulasi bahan organik. Bahan organik ini dimanfaatkan oleh fitoplankton yang merupakan sumber makanan bagi kerang pisau. Adanya perbedaan kepadatan kerang antara stasiun 1 dan stasiun 2 disebabkan kualitas habitat yang berbeda pada kedua stasiun. Pada stasiun 2 kepadatan kerang yang ditemukan lebih tinggi daripada stasiun 1, hal ini dikarenakan pada stasiun 2 memiliki jenis substrat yang lebih berpasir daripada stasiun 1. Selain itu rata-rata kandungan bahan organik yang ada pada stasiun 2 lebih tinggi daripada stasiun 1, dimana bahan organik akan mempengaruhi ketersediaan makanan pada stasiun tersebut. 
Pengolahan Data Citra Satelit Landsat ETM
Pengolahan ini dibuat berdasarkan data lapangan dengan perhitungan geostatistik kriging meliputi data peta kepadatan kerang pisau, peta sebaran sedimen pasir, peta sebaran sedimen lumpur dan peta kandungan bahan organik. Data tersebut kemudian ditumpang susun (overlay) dengan citra Satelit Landsat ETM daerah Pantai Kejawanan Cirebon.
Gambar 2. Peta Kepadatan Kerang Pisau (ind/m²) di Pantai Kejawanan


Gambar 3. Peta Sebaran Sedimen Pasir (%) di Pantai Kejawanan



Gambar 4. Peta Sebaran Sedimen Lumpur (%) di Pantai Kejawanan


Gambar 5. Peta Kandungan Bahan Organik (%) di Pantai Kejawanan

Analisis Data
Hasil yang didapatkan pada analisis data berupa uji statistik antara lain :
a. Normalitas Data
            Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji statistik menunjukkan data tersebar normal dengan nilai sig  pada ketiga variabel > α (0,05).
b. Korelasi Antara Panjang Dan Berat
            Hasil pengujian korelasi antara panjang dengan berat kerang pisau didapatkan angka hubungan korelasi 0,994 yang artinya korelasi sangat signifikan karena mendekati 1. Nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 sehingga terdapat hubungan nyata antara panjang kerang dengan beratnya. Stasiun 1 memiliki nilai rata-rata panjang dan berat kerang lebih tinggi daripada stasiun 2 artinya pada stasiun 1 memiliki jumlah kerang dengan usia dewasa lebih banyak daripada stasiun 2.
c. Regresi Linier Antara Kepadatan Terhadap Jenis Sedimen Pasir
            Hasil uji regresi linier pada pengujian kepadatan terhadap jenis sedimen pasir menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,673 yang mengindikasikan korelasi antara kepadatan dengan jenis sedimen pasir kuat. Nilai F hitung yang didapatkan sebesar 13,258 > F Tabel 4,49 dengan α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti koefisien regresi antara kepadatan terhadap sedimen pasir signifikan, berarti ada pengaruh dari jenis sedimen terhadap kepadatan kerang.
d. Regresi Linier Antara Kepadatan Terhadap Kandungan Bahan Organik
            Hasil pengujian regresi linier didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,669 menunjukan hubungan yang kuat antara kepadatan terhadap kandungan bahan organik. Nilai F hitung yang didapatkan sebesar 12,961 > F Tabel 4,49 dengan α = 0,05 yang berarti tolak H0 terima H1hal tersebut menunjukan terdapat hubungan antara kepadatan dengan kandungan bahan organik.
e. Regresi Linier Berganda Antara Kepadatan Terhadap Jenis Sedimen Pasir Dan Kandungan Bahan Organik
            Hasil pengujian mendapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,726. Angka ini menunjukan adanya korelasi yang kuat antar kepadatan terhadap jenis substrat dan kandungan bahan organik. Sementara untuk nilai F hitung yang didapatkan sebesar 8,358 > F Tabel 3,68 dengan α = 0,05, sehingga tolak H0 dan terima H1. Hal ini berarti parameter lingkungan berupa jenis sedimen dan kandungan bahan organik mempengaruhi kepadatan kerang pisau.

KESIMPULAN 
Berdasarkan review jurnal penelitian Struktur Sedimen Dan Sebaran Kerang Pisau (Solem lamarckii) Di Pantai Kejawaan Cirebon Jawa Barat dapat disimpulkan bahwa : Peranan teknologi informasi sangat berpengaruh dan bermanfaat dalam dunia budidaya. Kemajuan teknologi dapat memudahkan proses suatu penelitian, dalam jurnal penelitian ini teknologi informasi yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System) yang digunakan untuk menentukan lokasi titik sampling dari persebaran kerang pisau (Solem lamarckii) dan Pengolahan Data Citra Satelit Landsat ETM, pengolahan ini dibuat berdasarkan data lapangan dengan perhitungan geostatistik kriging dimana data tersebut kemudian ditumpang susun (overlay) dengan citra Satelit Landsat ETM daerah Pantai Kejawanan Cirebon. Pengolahan Data Citra Satelit Landsat ETM digunakan untuk membantu mengetahui kepadatan kerang pisau, sebaran sedimen pasir, sebaran sedimen lumpur dan kandungan bahan organik di Pantai Kejawaan Cirebon Jawa Barat.


OPINI TERHADAP JURNAL
TEMA JURNAL
Berdasarkan jurnal penelitian yang direview penelitian dilakukan untuk mengetahui jenis sedimen di Pantai Kejawanan, mengetahui sebaran kerang pisau di Pantai Kejawanan dan mengetahui pengaruh jenis sedimen terhadap sebaran kerang pisau di Pantai Kejawanan dengan menggunakan alat bantu teknologi informasi GPS (Global Positioning System) yang digunakan untuk menentukan lokasi titik sampling, pengolahan data citra Satelit Landsat ETM untuk membantu mengamati kepadatan kerang pisau, sebaran sedimen pasir, sebaran sedimen lumpur dan kandungan bahan organik yang terdapat pada 2 stasiun (2 tempat penelitian).

MANFAAT JURNAL
Manfaat penelitian dari jurnal adalah dapat memberikan informasi mengenai pengaruh jenis sedimen terhadap sebaran kerang pisau dan data hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengelolaan sumberdaya kerang selanjutnya.

KOMENTAR
Jurnal Penelitian “STRUKTUR SEDIMEN DAN SEBARAN KERANG PISAU (Solen lamarckii) DI PANTAI KEJAWANAN CIREBON JAWA BARAT” yang diteliti oleh Subiyanto, Agus Hartoko dan Khoerul Umah, sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi pembudidaya yang tertarik pada jenis kerang karena telah memberikan informasi mengenai persebaran kerang dengan spesies kerang pisau, jenis sedimen yang disukai sebagai habitat dari kerang serta pengaruh sedimen terhadap sebaran kerang pisau. Jurnal penelitian ini juga sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan kondisi Pantai Kejawaan Cirebon Jawa Barat apakah baik dan mendukung untuk dijadikan sebagai lahan budidaya contohnya budidaya kerang pisau, berdasarkan jurnal penelitian kondisi Pantai Kejawaan Cirebon Jawa Barat sangat cocok dan baik untuk dilakukan budidaya. Serta dapat membandingkan pada daerah mana yang lebih memiliki potensi lebih baik untuk dijadikan tempat budidaya. Berdasarkan jurnal penelitian pada stasiun 2 kondisi pantainya lebih memadai untuk dijadiakan tempat budidaya kerang.

Baca Sumber Jurnal Lengkap, KLIK DISINI