TUGAS MATA KULIAH
TEKNOLOGI INFORMASI
ANALISIS GEOSPASIAL
Disusun
Oleh :
Catleya
Kusuma Wardhani
26010212130059
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
STRUKTUR
SEDIMEN DAN SEBARAN KERANG PISAU (Solen lamarckii)
DI
PANTAI KEJAWANAN CIREBON JAWA BARAT
Review Jurnal
ABSTRAK
Analisis geospasial merupakan suatu metode untuk membantu memudahkan
penelitian. Analisis SIG dapat membantu dalam penentu suatu lokasi budidaya dan
memonitoring kehidupan pada suatu wilayah tertentu yang diamati. Metode
geostatistik merupakan salah satu contoh dari analisis geospasial. Metode
geostatistik dapat membantu menganalisis kesuburan tanah pada suatu perairan
contohnya tambak, meninjau pesebaran dari suatu jenis biota budidaya contohnya
kerang pisau (Solen lamarckii) dan
dapat membantu mengetahui jenis sedimen dasar suatu perairan.
TUJUAN
Tujuan dari review jurnal ini adalah untuk mengetahui peranan teknologi
informasi dalam mengetahui jenis sedimen di Pantai
Kejawanan dan mengetahui sebaran kerang pisau di Pantai Kejawanan.
PENDAHULUAN
Sedimen dasar
perairan mempunyai peranan penting bagi kehidupan Gastropoda dan Bivalvia.
Jenis sedimen berpengaruh terhadap kandungan bahan organik. Kerang pisau (Solen
lamarckii) merupakan salah satu jenis moluska dari kelas Bivalvia yang
nilai ekonomisnya tinggi (Nurjanah et al., 2008) dalam Subiyanto (2013).
Biota ini bersembunyi atau menggali secara vertikal pada sedimen dan akan
sedikit keluar pada saat surut. Pantai Kejawanan memiliki topografi pantai yang
landai dengan perairan tenang dan gelombang yang tidak terlalu besar. Arah
angin dominan sepanjang tahun yang mempengaruhi pembentukan gelombang laut yang
menuju ke arah pantai Teluk Cirebon.
MATERI
DAN METODE PENELITIAN
a.
Materi
Materi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampel sedimen dan sampel kerang pisau yang berasal dari
Pantai Kejawanan serta data citra Satelit Landsat ETM.
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah GPS (Global Positioning System) yang digunakan
untuk menentukan lokasi titik sampling dan alat-alat lain seperti cangkul,
ember, plastik, kuadran transek, refraktometer, termometer air raksa,
pipet tetes, alat tulis, tali rafia, jangka sorong, timbangan elektrik,
mikroskop, slide glass, buku identifikasi Bivalve menurut
Poutiers (1998) dan kamera digital.
b.
Metode
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan
metode random sampling. Berikut
adalah tahap-tahap penelitian terdiri dari :
Penentuan
Lokasi Sampling
Pengambilan sampel dilakukan di
sekitar Pantai Kejawanan pada 2 stasiun yang berbeda untuk selanjutnya dilakukan pengambilan
sampel kerang dan sampel sedimen.
Pengambilan
Sampel Lapangan
Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan mencatatan titik koordinat dengan menggunakan alat GPS (Global
Positioning System), dilanjutkan dengan pengukuran parameter fisika
perairan (suhu air, salinitas dan pH). Sampel kerang diambil dengan menggunakan
alat yaitu cangkul, dengan kedalaman tanah pencangkulan antara 25-30 cm, selanjutnya
dibersihkan dan dimasukan kedalam plastik sampel yang berisi formalin 4%. Sampel
sedimen diambil dengan cara mengkomposit 5 subplot dari masing-masing plot
penelitian. Selanjutnya dianalisis di laboratorium.
Identifikasi
Biota
Identifikasi biota dilakukan dengan
mengamati bentuk, warna cangkang serta pola pertumbuhannnya. Selain
identifikasi, pada sampel kerang pisau yang didapatkan dilakukan pula pengukuran
panjang dan berat terhadap kerang pisau.
Analisis
Struktur Sedimen
Pengolahan
data jenis sedimen menggunakan metode grain size analysis. Kandungan bahan organik pengujian kandungan bahan organik dilakukan
dengan menggunakan metode gravimetri.
Pengolahan
Data Citra Satelit Landsat ETM
Pengolahan data citra satelit
menggunakan metode geostatistik kriging. Data yang digunakan dalam
pengolahan ini antara lain : data koordinat Pantai Kejawanan, data kepadatan
kerang pisau, data jenis sedimen dan data kandungan bahan organik.
Analisis
Data
Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji statistik yaitu uji korelasi dan uji regresi. Bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara parameter-parameter yang diteliti antara lain
korelasi antara panjang dengan berat kerang serta kepadatan dengan parameter
lingkungan yang mempengaruhi.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Gambaran
Umum Lokasi Penelitian
Pantai Kejawanan terletak di
Kelurahan Lemahwungkuk Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat. Pantai ini
terletak pada 06°44’14” LS dan 108°34’54” BT. Pantai Kejawanan memiliki
topografi pantai yang landai dengan perairan tenang dan gelombang yang tidak
terlalu besar. Arah angin dominan sepanjang tahun yang mempengaruhi pembentukan
gelombang laut yang menuju ke arah pantai Teluk Cirebon.
Identifikasi
Biota
Hasil identifikasi biota menunjukan
kerang pisau yang ditemukan di Pantai Kejawanan termasuk dalam species Solen
lamarckii.
Klasifikasi
Solen lamarckii :
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Famili : Solenidae
Genus : Solen
Species :
Solen lamarckii
Gambar 1. Solen lamarckii
Jenis Solen lamarckii memiliki
warna cangkang coklat dengan pita konsentris pada luar cangkang berwarna
keunguan (Poutiers, 1998) dalam (Subiyanto, 2013).
Parameter
Lingkungan
Hasil pengukuran parameter
lingkungan berupa parameter fisika perairan dan kandungan bahan organik di
kedua stasiun menunjukan Pantai Kejawanan masih dalam kondisi yang baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan kerang pisau secara optimal. Kisaran nilai
parameter fisika pada pengambilan sampel di stasiun 1 suhu berkisar antara
31-34°C, salinitas berkisar antara 24-31 ‰ dan pH memiliki nilai 8. Pada stasiun
2 nilai suhu berkisar antara 30-32°C, salinitas antara 24-28 ‰ dan nilai pH 8.
Nilai tersebut merupakan kisaran nilai parameter fisika yang mendukung
kehidupan kerang. Menurut Braley (1992) dalam Subiyanto (2013) kehidupan
optimal kerang pada suhu 25-32°C dan pH 7,9-8,2.
Jenis
Sedimen
Jenis sedimen yang ada di Pantai
Kejawanan tergolong kategori pasir berlumpur dengan didominasi oleh pasir. Sedimen
pasir yang terdapat pada suatu wilayah pantai diakibatkan oleh gelombang yang
membawa partikel-partikel pasir, pecahan batuan dan karang ke pantai tersebut,
hal ini memungkinkan Pantai Kejawanan memilki sedimen pasir akibat gelombang
Laut Jawa yang membawa partikel-partikel sedimen pasir.
Sebaran
Kerang Pisau
Sebaran kerang pisau di Pantai
Kejawanan bersifat mengelompok pada jenis sedimen tertentu. Kerang ini banyak
ditemukan pada jenis sedimen pasir berlumpur. Jenis sedimen pasir berlumpur
merupakan habitat kerang pisau.
Pengaruh
Jenis Sedimen Terhadap Sebaran Kerang Pisau
Kerang pisau ditemukan pada jenis
sedimen pasir berlumpur, semakin tinggi kandungan pasir pada sedimen maka
semakin tinggi kepadatannya. Kerang ini menyukai habitat sedimen pasir
berlumpur disebabkan morfologi kerang yang memanjang dan memiliki pola hidup
dengan cara menggali ke dalam sedimen. Sedimen pasir sangat memungkinkan untuk
ditinggali, karena pada sedimen ini memiliki pore water lebih besar,
sehingga tekanan yang dihasilkan juga lebih besar. Adanya campuran lumpur
cenderung mengakumulasi bahan organik. Bahan organik ini dimanfaatkan oleh
fitoplankton yang merupakan sumber makanan bagi kerang pisau. Adanya perbedaan
kepadatan kerang antara stasiun 1 dan stasiun 2 disebabkan kualitas habitat
yang berbeda pada kedua stasiun. Pada stasiun 2 kepadatan kerang yang ditemukan
lebih tinggi daripada stasiun 1, hal ini dikarenakan pada stasiun 2 memiliki
jenis substrat yang lebih berpasir daripada stasiun 1. Selain itu rata-rata
kandungan bahan organik yang ada pada stasiun 2 lebih tinggi daripada stasiun
1, dimana bahan organik akan mempengaruhi ketersediaan makanan pada stasiun
tersebut.
Pengolahan
Data Citra Satelit Landsat ETM
Pengolahan ini dibuat berdasarkan data lapangan dengan
perhitungan geostatistik kriging meliputi
data peta kepadatan kerang pisau, peta sebaran sedimen pasir, peta
sebaran sedimen lumpur dan peta kandungan bahan organik. Data tersebut kemudian
ditumpang susun (overlay) dengan citra Satelit Landsat ETM daerah Pantai
Kejawanan Cirebon.
Gambar
2. Peta Kepadatan Kerang Pisau (ind/m²) di Pantai Kejawanan
Gambar
3. Peta Sebaran Sedimen Pasir (%) di Pantai Kejawanan
Gambar
4. Peta Sebaran Sedimen Lumpur (%) di Pantai Kejawanan
Gambar 5. Peta
Kandungan Bahan Organik (%) di Pantai Kejawanan
Analisis
Data
Hasil
yang didapatkan pada analisis data berupa uji statistik antara lain :
a.
Normalitas Data
Hasil pengujian normalitas data
dengan menggunakan uji statistik menunjukkan data tersebar normal dengan nilai
sig pada ketiga variabel > α (0,05).
b.
Korelasi Antara Panjang Dan Berat
Hasil pengujian
korelasi antara panjang dengan berat kerang pisau didapatkan angka hubungan
korelasi 0,994 yang artinya korelasi sangat signifikan karena mendekati 1. Nilai
signifikan sebesar 0,000 < 0,05 sehingga terdapat hubungan nyata antara
panjang kerang dengan beratnya. Stasiun 1 memiliki nilai rata-rata panjang dan
berat kerang lebih tinggi daripada stasiun 2 artinya pada stasiun 1 memiliki
jumlah kerang dengan usia dewasa lebih banyak daripada stasiun 2.
c.
Regresi Linier Antara Kepadatan Terhadap Jenis Sedimen Pasir
Hasil uji
regresi linier pada pengujian kepadatan terhadap jenis sedimen pasir menunjukan
nilai koefisien korelasi sebesar 0,673 yang mengindikasikan korelasi antara
kepadatan dengan jenis sedimen pasir kuat. Nilai F hitung yang didapatkan sebesar
13,258 > F Tabel 4,49 dengan α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal
ini berarti koefisien regresi antara kepadatan terhadap sedimen pasir
signifikan, berarti ada pengaruh dari jenis sedimen terhadap kepadatan kerang.
d.
Regresi Linier Antara Kepadatan Terhadap Kandungan Bahan Organik
Hasil pengujian regresi linier
didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,669 menunjukan hubungan yang kuat
antara kepadatan terhadap kandungan bahan organik. Nilai F hitung yang
didapatkan sebesar 12,961 > F Tabel 4,49 dengan α = 0,05 yang berarti tolak
H0 terima H1hal tersebut menunjukan terdapat hubungan antara kepadatan dengan
kandungan bahan organik.
e.
Regresi Linier Berganda Antara Kepadatan Terhadap Jenis Sedimen Pasir Dan
Kandungan Bahan Organik
Hasil pengujian mendapatkan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,726. Angka ini menunjukan adanya korelasi yang
kuat antar kepadatan terhadap jenis substrat dan kandungan bahan organik.
Sementara untuk nilai F hitung yang didapatkan sebesar 8,358 > F Tabel 3,68
dengan α = 0,05, sehingga tolak H0 dan terima H1. Hal ini berarti parameter
lingkungan berupa jenis sedimen dan kandungan bahan organik mempengaruhi
kepadatan kerang pisau.
KESIMPULAN
Berdasarkan
review jurnal penelitian Struktur Sedimen Dan Sebaran Kerang Pisau (Solem lamarckii) Di Pantai Kejawaan
Cirebon Jawa Barat dapat disimpulkan bahwa :
Peranan teknologi
informasi sangat berpengaruh dan bermanfaat dalam dunia budidaya. Kemajuan
teknologi dapat memudahkan proses suatu penelitian, dalam jurnal penelitian ini
teknologi informasi yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System)
yang digunakan untuk menentukan lokasi titik sampling dari persebaran kerang
pisau (Solem lamarckii) dan Pengolahan Data Citra Satelit Landsat ETM, pengolahan
ini dibuat berdasarkan data lapangan dengan perhitungan geostatistik kriging dimana data tersebut kemudian
ditumpang susun (overlay) dengan citra Satelit Landsat ETM daerah Pantai
Kejawanan Cirebon. Pengolahan Data
Citra Satelit Landsat ETM digunakan untuk membantu mengetahui kepadatan
kerang pisau, sebaran sedimen pasir, sebaran sedimen lumpur dan kandungan bahan
organik di Pantai Kejawaan Cirebon Jawa Barat.
♥ OPINI TERHADAP JURNAL ♥
♥ TEMA JURNAL ♥
Berdasarkan
jurnal penelitian yang direview penelitian dilakukan untuk mengetahui jenis
sedimen di Pantai Kejawanan, mengetahui sebaran kerang pisau di Pantai
Kejawanan dan mengetahui pengaruh jenis sedimen terhadap sebaran kerang pisau
di Pantai Kejawanan dengan menggunakan alat bantu teknologi informasi GPS (Global
Positioning System) yang digunakan untuk menentukan lokasi titik sampling, pengolahan data citra Satelit Landsat ETM
untuk membantu mengamati kepadatan kerang pisau, sebaran sedimen pasir,
sebaran sedimen lumpur dan kandungan bahan organik yang terdapat pada 2 stasiun
(2 tempat penelitian).
♥ MANFAAT JURNAL ♥
Manfaat
penelitian dari jurnal adalah dapat memberikan informasi mengenai pengaruh
jenis sedimen terhadap sebaran kerang pisau dan data hasil penelitian
diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengelolaan sumberdaya kerang
selanjutnya.
♥ KOMENTAR ♥
Jurnal Penelitian “STRUKTUR SEDIMEN DAN SEBARAN KERANG PISAU (Solen
lamarckii) DI PANTAI KEJAWANAN CIREBON JAWA BARAT” yang diteliti oleh Subiyanto, Agus Hartoko dan Khoerul Umah, sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi pembudidaya yang
tertarik pada jenis kerang karena telah memberikan informasi mengenai
persebaran kerang dengan spesies kerang pisau, jenis sedimen yang disukai
sebagai habitat dari kerang serta pengaruh sedimen terhadap sebaran kerang
pisau. Jurnal penelitian ini juga sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan
kondisi Pantai Kejawaan Cirebon Jawa Barat apakah baik dan mendukung untuk
dijadikan sebagai lahan budidaya contohnya budidaya kerang pisau, berdasarkan
jurnal penelitian kondisi Pantai Kejawaan Cirebon Jawa Barat sangat cocok dan
baik untuk dilakukan budidaya. Serta dapat membandingkan pada daerah mana yang
lebih memiliki potensi lebih baik untuk dijadikan tempat budidaya. Berdasarkan
jurnal penelitian pada stasiun 2 kondisi pantainya lebih memadai untuk
dijadiakan tempat budidaya kerang.