TUGAS MATA KULIAH
TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN
BUDIDAYA BIVALVIA
(SCALLOP)
Kelompok 7
BDP
BDP
Choirul Anam
Catleya Kusuma Wardhani
Dyah Ayu Fitria
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kerang merupakan salah satu sumberdaya yang
berasal dari perikanan tangkap, yang mempunyai potensi besar dan nilai ekonomis
yang tinggi, namun belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Salah satu spesies
kerang yang mulai dimanfaatkan adalah kerang simping, kerang simping adalah
nama lokal dari Amusium pleuronectes di Indonesia. Indonesia adalah
salah satu negara penghasil Amusium pleuronectes, selain Philipina dan
Australia
Scallop atau kerang simping (Amusium pleuronectes) merupakan salah satu
sumberdaya perikanan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan karena memiliki
nilai ekonomi tinggi dalam perdagangan internasional. Sumberdaya perikanan
sangat beragam jenisnya. Berbagai jenis pemanfaatan telah dilakukan dan
hasilnya mendatangkan keuntungan dengan nilai ekonomi yang besar.
Scallop
adalah sejenis kekerangan dari keluarga Pectinidae, Ordo Ostreoida, dan terdiri
dari beberapa Genus diantaranya Amusium, Pecten, Argoipecten, Aequipecten,
Placopecten dan lain-lain. Scallop mudah dikenali dengan bentuk cangkang kerangnya
yang simetris seperti kipas dan seringkali berwarna cerah menarik sehingga tak
jarang dijadikan bahan ataupun simbol dekoratif. Nama scallop berasal dari nama
kuno pelabuhan laut Kanaanit di jazirah Timur Tengah yaitu Ascallon (Ashkelon),
yang banyak dihuni oleh kekerangan jenis tersebut. Keluarga Pectinidae memiliki
sekitar 30 jenis dengan 350 species. Karena hidup di hampir semua perairan laut
di dunia, scallop dijuluki sebagai kerang kosmopolitan.
Scallop
merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi
dalam perdagangan. Bahkan di beberapa negara menjadi komoditas unggulan untuk
ekspor dan juga diatur sistem penangkapannya dengan undang-undang karena
dikhawatirkan terjadi tangkap lebih (overfishing).
Scallop
juga dijumpai di perairan laut Indonesia dan sering disebut kerang kapak atau
jenis tertentu disebut kerang simping dengan nama internasional Asian Moon
Scallop (Amusium pleuronectes). Di beberapa negara telah sukses dengan budidaya
dan penangkapan scallop untuk skala industri tetapi di Indonesia belum. Di
Indonesia, lezatnya scallop atau kerang simping (Amusium plueronectes) baru
dikenal oleh sebagian masyarakat pecinta seafood (makanan laut). Secara
nasional, produksi scallop atau kerang simping di Indonesia terus meningkat.
Kerang simping atau scallop cukup menyebar di perairan Indonesia namun belum
semua daerah memproduksi atau mencatatnya.
1.2.
Perumusan Masalah
Perumusan
masalah dari makalah Budidaya Bivalvia (Scallop) adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana cara membudidayakan scallop
dengan baik?
2.
Bagaimana teknik-teknik pemeliharaan
scallop?
1.3. Tujuan
Tujuan
dari makalah Budidaya Bivalvia (Scallop) adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui seleksi induk scallop
dengan baik.
2.
Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik
pembudidayaan scallop.
1.4. Manfaat
Manfaat
dari makalah Budidaya Bivalvia (Scallop) adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai
sumber bacaan bagi pembudidaya kerang.
2.
Sebagai
pengetahuan tambahan dalam membudidayakan scallop atau kerang bagi mahasiswa perikanan
dan masyarakat luas.
BAB II. ISI
2.1.
Karakteristik Scallop
Bentuk karakteristik scallop (Amusium pleuronectes) adalah bentuk
cangkang bundar, pipih, tipis dengan lebar mencapai 8 cm. Pada bagian luar
cangkang terdapat garis-garis radial sekitar 20-35, yang memusat ke arah
kerucut, serta garis-garis konsentris yang tidak jelas. Garis-garis radial pada
bagian dalam cangkang jauh lebih jelas daripada bagian luar sebanyak 25-35. Warna
dan bentuk kedua belahan cangkang tidak sama. Belahan yang satu berwarna
merah-coklat dan lebih cembung daripada belahan lainnya yang berwarna agak
pucat. Kaki dan otot aduktor anterior tereduksi. Sifon tidak ada. Pada waktu
muda hewan ini melekatkan diri pada substrat dengan benang bisus. Setelah
dewasa berenang zig-zag dengan cara membuka dan menutupkan kedua cangkangnya
secara teratur. Hidup di daerah pantai pada tempat-tempat yang agak dalam (
kedalaman 18-40 m) dengan substrat dasar berpasir. Panjang cangkang 80-90 mm.
penyebaran species ini dari Samudra Hindia sampai Samudra Pasifik bagian Barat.
Gambar 1. Kerang Simping atau Asian Moon Scallop (Amusium pleuronectes)
2.2.
Klasifikasi Scallop
Sistematika Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Class :
Bivalvia
Ordo : Pterioida
Familia :
Pectinidae
Genus :
Amusium
Species :
Amusium pleuronectes
Common name : Asian Moon
Scallop
Nama Lokal :
Kerang Simping
2.3.
Pemeliharaan dan Seleksi Induk
Indukan scallop di ambil dari laut, namun pengambilan indukan ini harus
menunggu datangnya musim scallop karna kerang simping tidak
berproduksi sepanjang tahun. Produksi kerang simping hanya musiman pada
bulan-bulan tertentu saja. Hasil analisis rata-rata bergerak terhadap data
produksi kerang simping selama 4 tahun menunjukkan bahwa musim kerang simping
berkisar antara bulan Januari hingga bulan Mei dengan musim puncak pada bulan
Maret setiap tahun. Indukan scallop di ambil yang sudah matang gonadnya,
bentuknya besar, dan warna kulitnya terang.
Gambar 2. Scallop dengan gonad yang sempurna
2.4.
Teknik Pemijahan
Teknik pemijahan dilakukan dengan memeriksa induk-induk yang sedang
hamil selama beberapa hari. Jika sebagian besar dari mereka sudah kempis
perutnya, maka berarti mereka sudah memijah dan kolektor-kolektor bisa segera
dipasangkan. Tetapi cara yang terakhir ini masih diragukan kecermatannya,
karena kerapkali para burayak mati atau hanyut beberapa hari setelah pemijahan.
Wadah
pemijahan : Aquarium volume 80-100 liter yang dilengkapi dengan thermometer,
aerasi dan haeter otomatis. Pemijahan alamiah terjadi pada saat bulan terang
dan gelap, pemijahan terjadi antara tengah malam sampai dini hari yaitu pukul
23.00-06.00 pagi, dengan proses pemijahan induk jantan mengeluarkan sperma
45-60 menit kemudian diikuti oleh induk betina mengeluarkan telur dengan
perbandingan 1:3.
2.5.
Penetasan Telur
Setelah dibuahi, telur diinkubasi pada wadah inkubasi
sampai menetas.
2.6.
Pemeliharaan Larva dan Benih
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam budidaya kerang diantaranya: 1.
Kualitas Air Kualitas Air ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: a.
Salinitas (kadar garam dari air tersebut) b. Suhu c. Intensitas Cahaya d. Ke- cepatan
Arus e. Kedalaman Air. Kegiatan pemeliharaan larva meliputi : Penyiapan pakan awal larva,
Pemeliharaan larva (stadia trochopora, veliger, torson, settlemen),
dan Pemanenan larva. Persiapan pakan alami untuk larva,
Plankton adalah pakan alami yang disediakan melalui kultur di wadah terkontrol.
Kultur plankton ada 3 tahapan: Skala Laboratorium, Semi Massal, dan Skala
Massal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan plankton: nutrien yng
dibutuhkan, suhu, salinitas, pH, morfologi dan intensitas cahaya. Pemberian
pakan dengan pakan alami tersebut di atas biasanya diberikan sehari 3 kali.
Untuk tingkat consentrasi pakan alami, minimal 10 ekor/cc plankton yang selalu tersedia pada bak pemeliharaan
larva. Benih scallop muda dipelihara dalam pearl nets
dengan kepadatan 30-35 ekor dan ditempatkan pada empat lokasi yang mewakili
perairan permukaan (7 m), dasar perairan (14 m), di luar lokasibudidaya (outer
edge), di tengah-tengah lokasi budidaya (centre). Pertumbuhan jaringan lunak
(whole tissue weight) diamati setiap bulan sekali. Monitoring terhadap suhu dan
ketersediaan pakan pada permukaan dan dasar perairan juga dilakukan.
2.7.
Pendederan
Pemilihan lokasi sangat penting untuk perkembangbiakan kerang seperti
membuat tambak atau dapat juga di laut. Dicari lokasi yang terlindung agar
kolektor-kolektornya tidak rusak atau hanyut karena amukan angin atau
gelombang. Kedalaman pemasangan kolektor yang dapat ditempeli spat tiram sangat
bervariasi, mulai dari kolektor yang paling ideal adalah diperoleh dari pengalaman.
Penebaran dapat dilakukan pada bak pemeliharaan larva yang dilengkapi
dengan feeder plate. Untuk
penempatan satu unit KJA harus memanjang melawan ombak dan arah angin, arah
arus menyamping dari arah rakit, hal ini bertujuan untuk melancarkan sirkulasi
air dalam jarring.
2.8.
Pemanenan
Kerang simping yang telah ditangkap dengan jaring arad dikeluarkan dari
jaring dan dipisahkan dari jenis tangkapan yang lain. Selanjutnya dipindahkan
ke box penyimpanan di atas kapal dengan diberi pecahan es agar hasil tangkapan
tetap segar sampai ke tempat pendaratan ikan.
Produk kerang simping sendiri dijual dalam keadaan segar, dibekukan,
dikeringkan, dan diasinkan. Untuk dijual lokal biasanya masih dalam bentuk utuh
(masih terbungkus cangkang) sedangkan untuk ekspor produk kerang simping ini
dengan dibuang bagian sebelah cangkangnya yang bagian atas dan selain itu juga
dibuang bagian organ dalam (mantel, ginjal, insang dan testis) disebut dengan
“Half Shell”, dan jika disisakan otot aduktor (scallop meat) beserta gonad
tanpa cangkang yang disebut “Rhoe On” dan jika hanya disisakan otot aduktor
(scallop meat) saja disebut “Rhoe Off”.
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari makalah Budidaya Scallop adalah sebagai berikut:
1. Indukan scallop di ambil dari laut, namun
pengambilan indukan ini harus menunggu datangnya musim scallop karna kerang simping tidak
berproduksi sepanjang tahun. Indukan scallop di ambil yang sudah
matang gonadnya, bentuknya besar, dan warna kulitnya terang.
2. Teknik-teknik budidaya scallop meliputi :
Pemeliharaan dan Seleksi Induk, Indukan
scallop di ambil yang sudah matang gonadnya, bentuknya besar, dan warna
kulitnya terang. Teknik
Pemijahan, dilakukan dengan memeriksa
induk-induk yang sedang hamil selama beberapa hari. Wadah pemijahan : Aquarium volume 80-100 liter yang
dilengkapi dengan thermometer, aerasi dan haeter otomatis. Pemijahan alamiah
terjadi pada saat bulan terang dan gelap, pemijahan terjadi antara tengah malam
sampai dini hari yaitu pukul 23.00-06.00 pagi, dengan proses pemijahan induk
jantan mengeluarkan sperma 45-60 menit kemudian diikuti oleh induk betina
mengeluarkan telur dengan perbandingan 1:3. Penetasan
Telur, setelah dibuahi, telur diinkubasi pada wadah inkubasi
sampai menetas. Pemeliharaan Larva dan
Benih, pemeliharaan larva meliputi : Penyiapan pakan
awal larva, Pemeliharaan larva (stadia trochopora, veliger, torson,
settlemen), dan Pemanenan larva. Pendederan, pemilihan lokasi
sangat penting untuk perkembangbiakan kerang seperti membuat tambak atau dapat
juga di laut. Penebaran dapat dilakukan
pada bak pemeliharaan larva yang dilengkapi dengan feeder plate. Untuk penempatan satu unit KJA harus memanjang melawan
ombak dan arah angin, arah arus menyamping dari arah rakit, hal ini bertujuan
untuk melancarkan sirkulasi air dalam jarring. Pemanenan, kerang simping yang telah ditangkap
dengan jaring arad dikeluarkan dari jaring dan dipisahkan dari jenis tangkapan
yang lain. Selanjutnya dipindahkan ke box penyimpanan di atas kapal dengan
diberi pecahan es agar hasil tangkapan tetap segar sampai ke tempat pendaratan
ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Dian Ayunita Nugraheni Nurmala. 2010. Analisis
Bioekonomi Untuk
Pengelolaan
Sumberdaya Kerang Simping (Amusium
plueronectes) Di
Kabupaten
Batang, Jawa Tengah.
Prasetya, Johan Danu. Dkk. POTENSI KERANG SIMPING (Amusium
pleuronectes) DI
KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH
Yulianti, Astrid. Automation
systems strain gage FOR SENSOR
APPLICATIONS KNOWING ACTIVITY (CIRCULATION
OF WATER)
TO SHELL. GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar